Sunday, November 24, 2013
Nota Untuk Mereka
Assalamualaikum wbt.
Allahu Allah
Allahumma Solli a'alih.
Kata-kata ini sekadar untuk meluahkan apa yang dirasa. Tiada kaitan dengan sesiapa. Hanya untuk orang merasa pedasnya kata-kata. Rahsia semata. Sekiranya mereka terbaca, ini adalah nota dari kami yang kalian sendiri hampir memadam api ukhuwah ini.
Berat sungguh ungkapan yang ingin disusun. Merasa tidak dipeduli, sudah lama menjadi jeruk dalam balang hati. Mereka berjanji. Namun janji itu sudah terbakar menjadi abu. Terlepas diriku melayang diudara. Terhanyut dek bayu. Terkulai dek taufan yang datang tanpa diduga.
Janji dulu. Janji untuk terus bersama. Janji untuk terus memimpin tangan ini. Janji untuk tidak meningggalkan setiap hati yang berbaiah dengan nama Tuhan. Dimana janji kalian. Heh. Kalian sendiri ucapkan. "Ukhuwah ini retorik semata". Bukankah itu doa.
Allahu.. Duhai kalian.
Mengapa senang saja hendak menghukum, tanpa tahu apa yang lain juga punya hati. Juga punya ujian. Juga punya halangan. Tanpa tahu, kalian tidak akan mengerti. Sudah ramai yang menjauhi. Kerana sikap kalian yang tidak menghormati. Jujur. Kalian mengungkit ukhuwah fillah. Namun, sikap kalian tak ubah mempermainan kalimah itu. Bila perlu kalian memamnggil-manggil, melambai-lambai, Bila tidak. kalian seperti bukan sebahagian dari kami. Pentingkan urusan diri, namun tidak mahu mengerti urusan kami. Allah. Kalian perlu sedar, apa yang telah kalian ucapkan dulu. Apa yang kalian janjikan dahulu.
Terkilan, apa yang kalian sebutkan, namun tidak dilakukan. Hilang hormat. Hilang kepercayaan.
Cukuplah apa yang sudah kalian bukukan dalam lembaran hidup kami. Kalian kata kita satu hati. siapa sangka kalian sendiri pecahkan hati-hati kita semua. Bukan lagi satu, mungkin sepuluh, seratus dan mungkin telah menjadi seribu.
Kenapa kalian tidak pernah memahami ? Pemimpin sendiri tidak pernah mencari solusi ?
Kalian sendiri yang sukar melihat kelemahan organisasi, juga kelemahan diri sendiri. Perit bila orang lain pula dipersalahkan. menjadi tempat untuk melepaskan geram.
Allahu... mungkin ini hukuman Mu. Hukuman kami. semakin ramai yang terlepas pergi. Mereka tahu. Tapi mereka tidak mengerti.
Semoga Allah terus thabatkan hati ini. Bila diuji dengan manusia. Betulkan niat untuk terus berjuang dijalanNya.
Namun hakikat dulu, bukannya sekarang. Walaupun kita satu jalan. Ada yang tertinggal. Cuma tidak dihiraukan. Lambat menyusun langkah dibelakang.
Astaghfirullah.. semoga kembali manis yang dulu. Cintakan kebersamaan dulu.
Tapi, yang dulu tetap dulu. Akanku terus mencari dimana khazanah ukhuwah yang tersembunyi.
Doakan.
Allahu Allah
Allahumma Solli a'alih.
Kata-kata ini sekadar untuk meluahkan apa yang dirasa. Tiada kaitan dengan sesiapa. Hanya untuk orang merasa pedasnya kata-kata. Rahsia semata. Sekiranya mereka terbaca, ini adalah nota dari kami yang kalian sendiri hampir memadam api ukhuwah ini.
Berat sungguh ungkapan yang ingin disusun. Merasa tidak dipeduli, sudah lama menjadi jeruk dalam balang hati. Mereka berjanji. Namun janji itu sudah terbakar menjadi abu. Terlepas diriku melayang diudara. Terhanyut dek bayu. Terkulai dek taufan yang datang tanpa diduga.
Janji dulu. Janji untuk terus bersama. Janji untuk terus memimpin tangan ini. Janji untuk tidak meningggalkan setiap hati yang berbaiah dengan nama Tuhan. Dimana janji kalian. Heh. Kalian sendiri ucapkan. "Ukhuwah ini retorik semata". Bukankah itu doa.
Allahu.. Duhai kalian.
Mengapa senang saja hendak menghukum, tanpa tahu apa yang lain juga punya hati. Juga punya ujian. Juga punya halangan. Tanpa tahu, kalian tidak akan mengerti. Sudah ramai yang menjauhi. Kerana sikap kalian yang tidak menghormati. Jujur. Kalian mengungkit ukhuwah fillah. Namun, sikap kalian tak ubah mempermainan kalimah itu. Bila perlu kalian memamnggil-manggil, melambai-lambai, Bila tidak. kalian seperti bukan sebahagian dari kami. Pentingkan urusan diri, namun tidak mahu mengerti urusan kami. Allah. Kalian perlu sedar, apa yang telah kalian ucapkan dulu. Apa yang kalian janjikan dahulu.
Terkilan, apa yang kalian sebutkan, namun tidak dilakukan. Hilang hormat. Hilang kepercayaan.
Cukuplah apa yang sudah kalian bukukan dalam lembaran hidup kami. Kalian kata kita satu hati. siapa sangka kalian sendiri pecahkan hati-hati kita semua. Bukan lagi satu, mungkin sepuluh, seratus dan mungkin telah menjadi seribu.
Kenapa kalian tidak pernah memahami ? Pemimpin sendiri tidak pernah mencari solusi ?
Kalian sendiri yang sukar melihat kelemahan organisasi, juga kelemahan diri sendiri. Perit bila orang lain pula dipersalahkan. menjadi tempat untuk melepaskan geram.
Allahu... mungkin ini hukuman Mu. Hukuman kami. semakin ramai yang terlepas pergi. Mereka tahu. Tapi mereka tidak mengerti.
Semoga Allah terus thabatkan hati ini. Bila diuji dengan manusia. Betulkan niat untuk terus berjuang dijalanNya.
Namun hakikat dulu, bukannya sekarang. Walaupun kita satu jalan. Ada yang tertinggal. Cuma tidak dihiraukan. Lambat menyusun langkah dibelakang.
Astaghfirullah.. semoga kembali manis yang dulu. Cintakan kebersamaan dulu.
Tapi, yang dulu tetap dulu. Akanku terus mencari dimana khazanah ukhuwah yang tersembunyi.
Doakan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Untung sebab pernah rasa dan ada ukhuwah yang sebenar.. Tak semua orang dapat peluang tu...
Post a Comment